HEAD LINE NEWS CREATIVE BY MARAPU

Hard Disk Cerdas #1

Hard Drive















Melalui teknologi SMART (Self Monitoring, Analysis, and Reporting Technology),risiko crash hard disk dapat segera diketahui. Lantas, bagaimana cara mengantisipasi dan mengatasi permasalahan seputar hard disk? Simak artikel berikut ini.


Pada penggunaan normal, hard disk memang jarang crash atau rusak. Hard disk pun tidak akan rusak secara tiba-tiba. Namun, apabila belakangan ini hard disk Anda mengalami beberapa kali crash, waspadalah karena kondisi tersebut merupakan gejala keru­sakan. Tindakan pertama yang harus Anda lakukan adalah segera backup selu­ruh data penting yang tersimpan di dalamnya. Setelah data aman ter-backup, mari kita “sembuhkan” hard disk tersebut agar dapat kembali berjalan normal.

Beruntung, dengan teknologi SMART (Self-Monitoring, Analysis and Reporting Technology), kini hard disk dapat memeriksa dirinya sendiri sekaligus menemukan kesalahan. Begitu masalah serius terjadi, ia akan membunyikan alarm.

Software lain yang dapat diandalkan adalah Paragon System Upgrade Utilities. Anda dapat membelinya seharga US$ 29.95, di www.paragon-software.com. Software ini siap menyimpan image berisi sistem lengkap dan me-restore-nya kembali ke hard disk atau partisi baru.

Cek dan Ricek: Menganalisis hard disk dan mengenali kesalahan
Pada saat hard disk Anda sehat atau sudah timbul gejala sakit, dapat Anda ketahui dengan tools yang bernama Smartmon dengan tampilan GSmartControl. Pada Windows Vista dan Windows 7, jalankan tools tersebut dengan hak administrator dalam menu konteks “Run as administrator”.

Setelah loading, periksa terlebih dulu, apakah hard disk Anda mendukung feature SMART. Caranya klik hard disk yang ditampilkan dan selanjutnya klik tombol “More”. Centang di depan “Enable SMART”. Apabila fungsi tidak dapat diaktifkan, masuklah ke BIOS dan aktifkan di sana.

Apabila analisis berfungsi pada hard disk, begitu Anda mengklik icon hard disk dan tab “Identity” akan tampak status baru. Anda dapat melihat nama model, firmware, dan nomor seri hardware. Namun, yang penting adalah entri “Over­all health self assessment test: PASSED”.

Apabila tidak tercantum “PASSED” dan malah menampilkan laporan kesalahan, backup-lah data Anda sebelum melanjutkan tes karena kemungkinan besar hard disk Anda bermasalah.

Apabila kolomnya kosong, jalankan sebuah tes singkat dengan memilih “Short Selftest” di menu “Perform Test | Test type”, kemudian klik “Execute”. Diagnosis harus berakhir tuntas dengan menampilkan pesan “Completed without errors”.

Kini saatnya melakukan analisis mendalam untuk mengetahui kondisi hard disk secara detail. Klik “Extended Self-Test” di bawah menu “Test Type”. Durasi analisis tergantung besarnya hard disk. Pada hard disk 500 GB, proses analisis menghabiskan waktu sekitar dua jam.


Dilihat dari tabelnya (seperti terlihat di screenshot) pada pandangan pertama tampak kriptis, tetapi grafiknya menunjukkan dan menginterpretasikan nilai-nilai ini. Dalam setiap baris, perhatikan penilaian aktual (value) dan bandingkan jumlahnya dengan nilai batas (thresh) yang tidak boleh dilampaui.

Meskipun penilaian saat ini tampak baik-baik saja, namun bila hard disk mencapai nilai batas, Anda perlu waspada. Periksa juga entri “Worst” yang menampilkan nilai terburuk. Nilai sebenarnya dapat Anda temukan di bawah “Raw_Value”.

Anda perlu memperhatikan nilai ini secara teratur. Pasalnya, walaupun hard disk masih melaporkan semua baik-baik saja, nilai Raw_Value yang cepat meningkat menunjukkan adanya kemungkinan crash. Simpan file log dengan “Save As”.

Perlu Anda perhatikan juga baris de­ngan type “Prefail” karena disini menunjukkan apakah kesalahan pada atribut tersebut atau nomor ID bisa merusak hard disk. Sebaliknya, “Old_Age” adalah nilai info murni sehingga dalam baris-baris ini Thresh adalah 0.

















Membersihkan: Menambah  kapasitas yang tersedia
Apabila hard disk lulus tes SMART, Anda dapat menatanya agar terstruktur lebih jelas dan menyediakan lebih banyak tempat. Melalui freeware HDD-Booster, dapat membantu Anda dengan menampilkan penggunaan kapasitas hard disk dan me­ne­mukan file-file ganda.

Tampilkan penggunaan kapasitas hard disk dan partisi untuk menemukan file besar (lihat screenshot). Dalam menu utama klik diagram balok partisi tersebut. Selanjutnya, klik juga pada link yang ditampilkan di menu “Intensive Scan” untuk menganalisis semua folder. Anda dapat menyortir daftarnya berdasarkan berbagai kriteria, misalnya tipe file dan folder.

Untuk menemukan file terbesar, tampilan “Top 10” paling tepat karena me­nampilkan file sebagai diagram balok. Sebuah klik cukup untuk mengakses folder yang bersangkutan dalam file browser. Di sini, Anda dapat menghapus atau mentransfer file ke drive lain.

Untuk melacak entri-entri ganda, dalam menu utama klik “File Duplicate” dan dalam jendela kiri aktifkan semua folder yang disertakan dalam pencarian. Melalui filter-filter di menu “Options”, Anda dapat membatasi proses scan, misalnya tools hanya menampilkan file bernama sama atau bertanggal pembuatan sama. Selanjutnya, pilih yang akan dihapus dan hapuslah melalui menu konteks.

Sebagai tools pembersih kedua, gunakan CCleaner. Freeware ini tidak hanya menghapus file-file temporary browser dan Windows, melainkan juga dapat mempercepat loading PC dan menyingkirkan potensi bahaya sistem.

Pada tampilan CCleaner, klik “Cleaner | Windows” dan aktifkan tanda di depan IE, Windows Explorer, dan sistem. Apabila Anda ingin tetap.

Tools Analisis dari Produsen Hard Disk
Tidak semua software menjaga standar SMART dengan pasti. Untuk nilai yang lebih spesifik, download dan installlah software dan tools yang dirilis oleh produsen hard disk yang bersangkutan.

  • Hitachi/IBM : www.hitachigst.com/hdd/support/download.htm
  • Samsung : www.samsung.com/id/support/download/supportDownloadMain.do
  • Seagate/Maxtor/Quantum : www.seagate.com/www/en-us/support/downloads
  • Western Digital : http://support.wdc.com/product/download.asp