HEAD LINE NEWS CREATIVE BY MARAPU

VAIO P the next “big” thing by Sony


Diperkenalkan saat CES, Sony VAIO P laptop mini terbaru dari Sony yang beberapa waktu lalu sempat menjadi bahan gosip para penggemar netbook tentang keabsahannya, dan kini anda dapat saksikan seberapa akurat gosip yang pernah anda dengar sebelumnya tentang andalan Sony terbaru ini.


Netbook ber-resolusi tinggi dengan layar 8inch ini dibekali dengan Intel Atom dan desain yang menawan. Saat pertama kali diperkenalkan, VAIO P dibandrol dengan harga mulai dari $900. Dengan berbekal rasa penasaran kami, dan tentunya sebuah netbook ini ditangan, akhirnya kami menghabiskan beberapa jam berdua hanya bersama VAIO P yang mungil dan manis ini, dan apa yang terjadi diantara kami? berikut cerita perjumpaan pertama kami ini.

Jika ditilik lebih jauh, Sony bukanlah pemain baru di kategori ultraportable PC. Sejak pertama dikeluarkannya VAIO UX Micro PC di tahun 2006, Sony sudah mempunyai konsep untuk membuat suatu perangkat PC yang compact dan mobile. Namun saat itu Sony menawarkan ultraportable PC tersebut di kisaran $1,800, harga yang sangat mahal untuk sebuah netbook sekarang ini.


Kembali ke tahun 2009, dan saat ini netbook sudah menjadi “best seller” di industri PC sejak Asus memperkenalkan EeePC di tahun 2007, seolah membuka momentum revolusi industri PC. Mengapa, karena Asus saat itu bukan hanya mempopulerkan laptop dengan bentuk mungil, namun juga sebuah laptop dengan harga yang terjangkau. Hanya bermodal kurang dari $500 pun kita sudah dapat membawa pulang sebuah netbook. Tentunya pikiran anda sama dengan saya, mengapa Sony berani mematok harga  begitu tinggi di pasar laptop murah ini. Mungkin kami bisa sedikit menjelaskannya.

Pertama, mari kita pelajari spesifikasi netbook ini. VAIO P ditopang oleh teknologi Intel Atom Z processor yang di clock pada 1.33GHz dengan 512KB Cache. Sebuah display yang mengagumkan dipasang Sony ke netbook ini dengan resolusi 1600×768 berbingkai layar 8inch. Jika dibandingkan dengan netbook-netbook berlayar 8,9 inch yang beresolusi 1024×600, anda akan mengerti seberapa banyak ekstra resolusi yang ditawarkan VAIO P. Rangka yang sangat tipis dengan berat yang hanya 0,8 Kg   membuatnya menjadi salah satu yang paling ringan di kategori ultraportable. Netbook yang sangat compact ini dibekali dengan hard drive berkapasitas 60GB dan RAM 2GB yang telah terpasang rapi, sehingga anda tidak perlu ataupu tidak bisa untuk menggantinya lagi. Namun jangan takut kehabisan storage karena Sony juga tidak lupa membekali VAIO P dengan dua slot meory card di bagian depan, satu untuk SDHC memory card, dan yang satu lagi tentunya untuk Sony Memory Stick card. Sehingga anda tetap dapat menggunakan Windows Vista ReadyBoost untuk tambahan performa. Tidak hanya itu, anda juga masih bisa menambahkan hard drive eksternal di kedua slot USB yang terletak di sisi kanan dan kiri netbook ini.


Sony menawarkan empat pilihan warna, yaitu Black, Emerald Green, Garnet Red, dan Crystal White. Dan yang sedang kami coba ini adalah VAIO P dengan warna Emerald Green. Sekilas saja saya langsung yakin lapisan warna yang dibalutkan ke VAIO P ini bukan plastic painting murahan, lebih terlihat seperti automotive paint job yang sangat berkualitas. Sony menyertakan netbook ini dengan baterai standar 4-cell dan extended 6-cell.


Walaupun layarnya sangat kecil, hanya 8inch, namun VAIO P menyuguhkan resolusi yang sangat hebat, 1600×768, hampir tidak bisa dipercaya. Namun tentunya ada efek samping dari penggunaan resolusi yang sangat tinggi ini, yaitu ukuran teks yang otomatis menjadi kecil dan sulit dibaca. Tapi bukan Sony namanya kalau tidak terpikirkan dengan efek samping yang ditimbulkan mini laptopnya ini, ternyata Sony sudah mempersiapkan “magnify” tool yang dapat memperbesar ukuran teks tanpa harus mengubah setting resolusinya. Tinggal menekan tombol function (FN) + F10, dan saat itu juga ukuran teks akan diperbesar dan dapat dengan mudah dibaca. Layarnya yang menggunakan varian layar glossy XBRITE-ECO sedikit menimbulkan refleksi saat berada di ruangan dengan pencahayaan sangat tinggi maupun di luar ruangan dengan pencahayaan langsung dari sinar matahari, namun sejauh ini tidak terlalu mengganggu.


Jika anda bertanya-tanya dengan tampilan interface aneh di atas, itulah instant interface terbaru sony XRoss yang didesain untuk perangkat VAIO P. Walaupun bersistem operasi Windows Vista, Sony membaca pangsa pasarnya yang biasanya adalah para pebisnis dan traveler yang ingin mengakses email, Web browser, photo gallery, ataupun aplikasi instant messaging dengan secepat mungkin. Dan Sony menjawabnya dengan menanamkan instant OS ini dengan tombol akses berada di dekat tombol power sehingga sistem akan segera ready online dengan waktu 20 detik bahkan kurang. Jauh berbeda dengan instant interface yang banyak kami jumpai tahun lalu, Sony XRoss yang berbasis Linux menawarkan kemudahan dan alternatif lain selain sistem operasi utama Windows Vista. Cukup memudahkan anda untuk akses online langsung, sharing foto, atau mendengarkan musik dengan cepat saat dalam perjalanan.

VAIO P juga dilengkapi dengan sejumlah perangkat konektifitas seperti Wi-Fi 802.11n, BlueTooth dan Verizon WWAN.

Satu informasi yang sangat penting, bahwa Sony tidak mau untuk menyebut laptop terbaru mereka ini sebagai sebuah “netbook”, walaupun secara ukuran laptop ini masuk ke kategori netbook, mungkin ini yang menjadi alasan mengapa ada sejumlah keganjilan jika memaksakan VAIO P untuk masuk ke kategori netbook. Pertama laptop ini jelas mempunyai ukuran layar yang lebih compact dibanding netbook dengan ukuran layar 8inch, bahkan yang berukuran 7inch sekalipun. Berikutnya, jika anda tau keyboard kecil milik VAIO P sangatlah mudah digunakan dan nyaman walaupun pemakaian berjam-jam. Daripada menggunakan touchpad, VAIO P lebih memilih trackpoint atau pointing stick sama seperti yang anda temukan pada laptop-laptop kelas bisnis dengan harga yang mahal. Berikut sejumlah foto perbandingan VAIO P dengan Acer Aspire One dan Dell Latitude D630.